Rabu, 29 Maret 2017

Cerita KH Ahmad Dahlan Diancam Bunuh



Surabaya-Pengalaman dakwah  pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, sangat berwarna. Asam manis, pahit getir pernah dialami. Mulai langgarnya dibakar hingga mendapat ancaman dibunuh. Tapi Kiai Dahlan pantang menyerah dengan ancaman.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid MSi, menuturkan, pernah terjadi sepulang dari pengajian di Banyuwangi, KH Ahmad Dahlan mendapat surat kaleng.
”Isinya berupa ancaman. Kalau berani datang sekali lagi ke Banyuwangi disambut kelewang dan istrinya akan dijadikan pelayan,” cerita Nadjib Hamid dalam Sarasehan Misi Dakwah PCM Lakarsantri di Markaz Bangkingan, Surabaya, Selasa (28/3) siang.
            Kiai Dahlan ternyata pantang surut apalagi takut dengan ancaman itu, sambung Nadjib. Malah kiai dari Kauman Jogja ini merasa ditantang untuk berdakwah lagi ke kota di ujung timur Pulau Jawa itu. ”Prinsip kiai, orang yang mengancam itu sebenarnya tidak punya nyali berani. Kalau mereka itu berani pasti langsung bunuh tidak pakai mengancam,” tutur Nadjib yang pernah menjadi komisioner KPU Jawa Timur.
            Beberapa waktu kemudian Kiai Dahlan datang lagi ke Banyuwangi dengan segala risiko. Ketika turun di Stasiun Banyuwangi, beberapa polisi datang menemuinya. Polisi itu meminta sang kiai membatalkan pengajian di Kota Osing itu dan balik ke Jogja sebab massa sudah mengepung dengan membawa senjata.
            Dengan santai dan berwibawa, cerita Nadjib, Kiai Dahlan berkata, ”Polisi ini aneh. Saya datang untuk berbuat baik kok dilarang. Mereka mau berbuat jahat malah dibiarkan.” Kepada polisi disampaikan, Kiai Dahlan menolak pulang dan mendatangi pengajian.
            Akhirnya dengan ketegasan dan keberanian menghadapi ancaman, pengajian bisa berlangsung dengan damai. Tidak lama kemudian berdiri organisasi Muhammadiyah di Banyuwangi.    
            ”Juru dakwah itu harus punya keberanian. Mampu mengatasi ancaman bukan lari. Apalagi polisi itu dari dulu sampai sekarang masih sama. Massa berbuat onar membubarkan pengajian dibiarkan, malah penceramahnya yang diamankan,” pungkas Nadjib. (sgp)

Tidak ada komentar: