Senin, 07 Desember 2015

KONTROVERSI YESUS






       Isa bin Maryam. Begitu namanya tertulis dalam Alquran. Orang Kristen menyebutnya Yesus. Tetapi kedua nama itu tidak berbau Ibrani. Isa sebutan Arab, Yesus nama Rumawi. Lantas siapa nama aslinya? Yezua, begitu  nama Yahudinya. Ironisnya,  jati diri keibranian pemilik nama itu kabur menjadi berbau Eropa. Apalagi ajarannya yang tauhid berubah menjadi politeisme dan liberal.
      Di antara para nabi, kehidupan Isa adalah paling kontroversial. Mulai kelahiran hingga kematiannya tetap menjadi misteri. Sepertinya Nabi Isa besar di keluarga penuh kontroversi. Kakeknya adalah Imran, nama yang dipuji Allah dalam Alquran karena keimanan dan ketaqwaannya. Imran bersaudara dengan Nabi Zakaria. Dua bersaudara ini membuat resah para rabi Yahudi karena suka mengkritik perilaku mereka yang korup. Karena itu dua orang ini disingkirkan dari  kekuasaan baitullah di Yerusalem.
      Sebelum mati, Imran pernah meramalkan kedatangan sang pembebas Palestina. Ramalan ini dipercaya rakyat sehingga mereka menunggu-nunggu kedatangan sang pembebas yang disebut Mesias alias Al Masih. Tapi penguasa Rumawi sangat gusar karena ramalan itu membuat rakyat bergejolak. Setelah istri Imran, Hana, melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Maryam, harapan rakyat terhadap kedatangan Al Masih memupus.  
       Memang Al Masih itu bukan Maryam. Ternyata sang pembebas yang ditunggu itu adalah Isa, anak yang dilahirkan Maryam dengan kontroversi. Maryam, gadis pengabdi baitullah itu tiba-tiba hamil. Masyarakat pun geger. Orang mencibirnya telah berzina. Dia dituduh mencemarkan  lingkungan sakral baitullah. Betapa menderitanya gadis tanpa dosa ini menanggung caci maki orang yang meragukan kesuciannya.
       Anda bisa membayangkan ketika gadis itu terpojok tanpa mampu menjawab pertanyaan orang tentang siapa lelaki yang menghamilinya? Dia menjawab bahwa ini kehendak Tuhan. Orang pun tidak percaya. Mana ada gadis hamil tanpa perbuatan lelaki?
        Rupanya Allah ingin membuat keanehan pada diri Maryam. Sudah takdir gadis suci itu yang terpilih. Sebab jika Allah memilih gadis nakal yang hamil justru menjadi tidak aneh. Masyarakat tidak gempar karena sudah maklum. Tapi takdir ini  membuat Maryam penuh derita, terusir dari kampung halaman, dan kesepian. Dia lalu mengungsi ke Baitul Lahim atau Betlehem.
       Sewaktu bayi Maryam lahir,  kontroversi kembali muncul saat dia kembali ke Yerusalem. Sebab bayi itu  bisa berbicara menjawab keraguan masyarakat akan kesucian ibunya. Kontroversi terus melingkupi Isa bin Maryam hingga dewasa.
        Isa yang hidup damai sebagai tukang kayu, tiba-tiba nasibnya berubah karena tuduhan sebagai penghasut  terhadap kekuasaan para rabi dan penguasa Rumawi, serta penyebar ajaran sesat. Gara-garanya dia menyampaikan ajaran Tuhan yang diikuti orang-orang miskin.
        Tuduhan serupa juga diberikan kepada saudaranya, Yahya bin Zakaria. Orang Kristen menyebutnya Yohanes Pembaptis. Yahya mati lebih dulu karena dipenggal kepalanya oleh penguasa Rumawi. Murid-muridnya kemudian mengikuti Isa.
        Isa berkelana ke banyak daerah. Pengikutnya terus bertambah sehingga para rabi menjadi dengki. Isa makin terkenal karena doa-doanya makbul. Bisa menyembuhkan orang sakit. Bahkan menghidupkan orang mati. Memberi makan banyak orang hanya dengan roti yang sedikit.
       Kehadiran Isa membangkitkan kembali harapan rakyat tentang kedatangan Sang Al Masih, pembebas Palestina. Tak ayal, banyak rakyat mengikutinya, memuja-muja, dan mengkultuskan. Bagi penguasa situasi ini sangat membahayakan stabilitas negara. Bagi rabi Yahudi, ajaran Isa mengganggu kemapanannya karena rakyat miskin tidak mau mengikuti fatwanya.
       Konspirasi rabi dan penguasa pun terjadi untuk menjatuhkan Isa. Tuduhan makar dan pemberontakan dialamatkan kepadanya. Mereka melemparkan tuduhan Isa berambisi ingin menjadi raja bangsa Ibrani. Isa pun ditangkap lalu diadili dengan vonis hukuman mati disalib.
       Kematian Isa pun jadi kontroversi. Orang Kristen meyakini Isa mati di tiang salib. Orang Islam membantahnya. Sebab Alquran surat An Nisa’:157 menceritakan, perkataan mereka sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih Isa bin Maryam, rasulullah padahal tidak mereka membunuhnya dan tidak menyalibnya akan tetapi diserupakannya bagi mereka. Sebenarnya orang-orang yang berselisih pendapat tentang pembunuhan itu benar-benar dalam keraguan. Mereka tidak ada pengetahuan tentang hal itu kecuali mengikuti perkiraan dan mereka tidak yakin telah membunuhnya.    
       Jika merujuk kepada ayat tadi berarti terjadi salah tangkap ketika penggerebekan  di  Taman Getsemani tempat pertemuan Isa dan murid-muridnya. Menurut  cerita Injil, ada kesan pasukan tentara yang bertugas sebenarnya tidak mengenal Isa. Karena itu dalam rencana penangkapan  mereka menunggu tanda dari Yudas bahwa orang yang didatangi dan diciumnya itu adalah Isa. (Injil Lukas 22: 47-53, Matius 26: 47-56, Markus 14: 43-50,  Yohanes 18: 1-11)
       Penggerebekan berlangsung di malam gelap usai perayaan Paskah. Sempat terjadi perlawanan. Menurut Injil, Isa menghadapi tentara itu dan menyerahkan diri. Sementara murid-muridnya lari menyelamatkan diri.  Alquran hanya menceritakan, saat situasi gawat terjadi Allah mengangkat dia ke sisinya (An Nisa’: 158).
       Dari kisah ini, ada kemungkinan Isa diselamatkan oleh murid-muridnya kemudian hidup bersembunyi.  Dalam suasana gelap dan kacau itu lantas tentara asal tangkap orang yang mirip Isa. Ahli tafsir ada yang menyebut orang itu Yudas. Namun tidak jelas darimana sumber rujukannya.
      Kemungkinan lain, orang yang disalib itu adalah Simon dari Kirene. Dia ini saat menonton arakan Isa, dipaksa tentara Rumawi memanggul kayu salib menuju Bukit Golgota (Injil Matius 27:32, Markus 15:21, Lukas 23:26). Boleh jadi saat dalam perjalanan ini Isa diselamatkan muridnya. Lalu Simon menjadi korban penyaliban.   Wallahu a’lam.